PARE, kota kecil yang menginspirasi part 1

September 2012 adalah hari bersejarah buat aku. Dimana tertera tittle sarjana farmasi dibelakang nama. Namun setelah hari bersejarah itu nyatanya tak banyak yang bisa aku lakukan selain menunggu untuk melanjutkan study profesi apoteker. Aku pun mulai memutar otak untuk mengisi hari-hari kosong selama 6 bulan. Dan pilihannya jatuh pada Pare, Kediri, Jawa Timur atau orang-orang biasa menyebutnya kampung inggris. Sebenernya sejak awal aku gak punya niatan buat kesana, aku cuma pengen liburan kekarimun jawa atau ke lombok. Tapi ternyata gak ada yang mau nemenin buat liburan. Akhirnya modal nekat pun di mulai. Aku berangkat dari Jogjakarta menggunakan travel jurusan Malang, sendirian pula. Soalnya temen-temen yang mau ke Pare juga berangkatnya dari daerah asal mereka masing-masing. Perjalanan Jogja-Pare sekitar 8 jam. Dan nasibku waktu itu cuma aku pasrahkan aja sama supir travel. Berkali-kali aku nanya, "mas pokoknya nganterinnya sampai ke alamat tujuan kan?" kalau sampai aku nyasar aku bener-bener gak tau jalan buat pulang. Setelah 8 jam perjalanan akhirnya sampai juga di Pare. Kesan pertama daerahnya biasa aja. Banyak rumah-rumah penduduk selayaknya di pemukiman penduduk pada umumnya. Tapi yang bikin beda adalah disana banyak banget tempat les dan rame banget sama orang-orang yang mau les dari berbagai daerah di Indonesia. Melihat suasana yang seperti itu aku jadi inget waktu nyantri di Assalaam dulu. Pokoknya suasananya beda banget sama di Jogja. Dan yang bikin kangen itu adalah ontelnya. Ya, disana kita harus nyewa ontel kalau gak mau jalan kaki kecuali kalau memang kita bawa kendaraan pribadi dari rumah. Walaupun ngontel tapi itu yang bikin kangen banget sama Pare, karena ontel dan suasana persawahan yang disana bikin kita seolah-olah kembali ke jaman lampau ketika motor dan mobil masih jarang. Untuk biaya persewaan sepeda gak mahal kok, kamu cukup bayar 50-100ribu per bulan tergantung dari kondisi sepedanya. Disana pilihan program dan lembaga yang mau kita pilih banyak banget tergantung dari kebutuhan masing-masing. Kebetulan aku ngambil kelas paketan efast 1 di lembaga elfast. Isi programnya berupa grammar, speaking, dan part of speech selama 1 bulan. Banyak temen-temen yang ngambil program atau lembaga lebih dari satu. Kegiatan disana full banget mulai dari 06.30 sampai dengan 17.30 kalau mau ambil program lebih dari satu berarti kegiatannya bisa sampai malem banget. Ini adalah kelas speaking. Disini kita diajarin untuk ngomong pake bahasa inggris, apapun itu mau grammar salah atau benar yang penting pede! yang penting mulutnya gak ketutup terus-terusan. Dan kita bisa pede ngomong di depan umum. But if you speak Bahasa one word or more, you can get one powder in you face. and this is the rule in speaking class in order to you can speak english fluently and correctly. Disana kita bakalan ketemu banyak orang yang secara singkat kita mengenal mereka dan secara singkat pula kita meninggalkan mereka. Dengan latar belakang yang berbeda dengan tujuan yang bebeda kita bertemu di satu tempat itu. Tapi pare adalah tempat yang akan membuatmu rindu dan ingin kembali. Mungkin yang bikin kangen adalah suasana belajar, persaudaraan, dan lingkungan disana yang menurutku penuh dengan kesederhanaan. so, if you wanna holiday and study you can choose Pare as your destination.

Posting Komentar