#pray for Indonesia

Beberapa hari ini aku lebih suka tidur dikos Ana. Yang menjadi landasan utamanya adalah karena gunung merapi meletus. Terlebih kemarin selasa 26 oktober 2010 suasana jakal benar-benar mencekam. Ambulans lalu lalang, dan sontak jalan kaliurang menjadi padat merayap. Kebetulan sore itu aku ditelpon oleh Ayah, beliau menanyakan kabar terkait dengan gunung merapi yang meletus sore itu, beliau bilang jalan kaliurang sedang kacau dipadati pengungsi. Aku yang setengah sadar langsung kaget, bagaimana bisa sore yang tenang itu tiba-tiba menjadi kacau karena telpon dari Ayah. Dan kabar itu benar, ternyata merapi memang meletus sore itu. Ribuan pengungsi memadati jalan kaliurang KM20. Aku bingung, apakah aku harus mengungsi atau tetap berada dikos. Sementara berita ditelevisi menyebutkan sesuatu yang menakutkan, entah itu dilebih-lebihkan atau memang realita. Yang jelas dalam berita itu menyebutkan bahwa kekuatan letusan merapi tahun ini dipresiksi akan lebih dahsyat dibandingkan tahun 2006 lalu. Benar saja selang 1 hari setelah kejadian itu resmi ditetapkan bahwa mbah marijan, juru kunci merapi yang selama ini kerap menjadi buah bibir ketika merapi akan meletus ditemukan meninggal dunia dalam keadaan bersujud.

Indonesia memang benar-benar harus berbenah diri. Apakah presiden yang harus disalahkan atas kejadian ini? Orang beramai-ramai berdemo pada sumpah pemuda tanggal 28 oktober kemarin untuk menurunkan presiden dari jabatannya, sedangkan diNegaranya sendiri sedang ada musibah tsunami yang menewaskan hampir 350 korban jiwa, dan dimerapi 33 jiwa. Mengapa tak berbenah diri dahulu sebelum menghakimi orang lain??
Mengapa tak mencoba untuk muhasabah diri terlebih dahulu sebenarnya siapa yang harus disalahkan jika pada akhirnya Indonesia harus mengalami musibah yang bertubi-tubi.

Mungkin Allah memberikan peringatan kepada kita. Tidak ada yang boleh sombong, diatas langit masih ada langit. Aku sempat membaca beberapa status di facebook "orang jaman sekarang sudah tidak malu jika berbuat dosa, malah terkadang mereka bangga". Semoga kita tidak termasuk orang yang seperti itu. Semoga kita masih merasa malu ketika melakukan suatu kesalahan.

Dan sampai malam ini status merapi pun masih awas. Hari ini saja sempat beberapa kali terjadi erupsi dan mengeluarkan wedus gembel lagi. Untungnya saja penduduk disekitar gunung merapi sudah diungsikan jadi semoga saja tidak terdapat korban lagi. Cukup dengan peringatan seperti ini semoga mampu membuat kami mengerti. Jangan berikan cobaan yang kami tidak mampu untuk melaluinya.

Posting Komentar