Bumi jogjakarta 19 Mei 2010.

Udara masih terasa dingin seperti biasa, ini efek dari hujan tadi sore Yang membuat aku harus berlama-lama membenamkan diri dibawah selimut. Hujan masih saja turun hingga bulan Mei ini, malah frekuensinya meningkat daripada Desember kemarin. Hujan, aku dan kamu. Bagiku ini sebuah momen yang harus diabadikan, 3 Hal yang akan selalu membuatku rindu dengan jogja hingga nanti.

Dengan langkah yang terseret kupaksakan menembus dinginnya udara malam ini, mencari cahaya terang. Barangkali ada inspirasi yang bisa merubah suasana hati. Ahh, terlalu pekat warnaku beberapa hari ini. Hanya karena satu hal dan ini bisa merubah hidupku? Jangan! Ini hanya suasana hati yang bisa diubah kapanpun aku mau, hanya tinggal mengganti warna dari yang sepekat ini menjadi sedikit transparan, atau mencerahkan sedikit saja warnanya. Biru, hijau, atau apalah asal jangan sesuram ini..

Dan pencarian inspirasiku berujung diruang kelas itu, tempat temanku harus lagi dan lagi mengeluarkan air mata, merasa bersalah, takut kehilangan dia, seseorang yang selama ini pernah menasehatiku "sudah, kamu jangan bodoh! jangan mau mencintai orang yang gak mau mencintai kamu. Cari itu yang pasti-pasti aja!" hmmmm...
Mungkin benar apa yang dia bilang, tapi apa iya nasehat itu berlaku juga buat dia, sedangkan dia terus-terusan berlaku tidak adil pada temanku. Temanku yang dengan tulus mencintai dia, terus-terusan rela dimarah-marahin, yang dengan setia berkata sehalus mungkin demi meredamkan amarah dia. Sebenarnya apa yang ada di dalam otak laki-laki?? Egoiskah?? Merasa sebagai kepala keluargakah sehingga bisa semena-mena??
Lihat saja kasus KDRT, mana ada ceritanya perempuan yang menganiaya laki-laki??
Sudah jamannya emansipasipun ternyata dunia belum berbalik!
Masih terus wanita yang lagi-lagi harus jadi objek...
Dimana hati kaliaannn...Bukankah kalian juga dikandung dalam rahim perempuan!!

Aku sedih, sungguh. Terlebih persahabatan kami mulai berantakan karena itu. Karena porsi yang semestinya tidak sepenuhnya diserahkan harus habis terkuras. Hidup kami harus rela diacak-acak dan dipermainkan. Ahh, andai waktu berbelok arah. Andai kebiasaan itu tidak menumbuhkan benih-benih cinta yang hanya berujung kecewa.
Andai...andai...dan andai...
Aku masih ingin melewati malam minggu dengan kalian bertiga daripada harus terus-terusan menangis dan merasa bersalah dengan apa yang sudah terjadi. Tapi sepertinya waktu sudah habis untuk itu. Sudah tidak ada waktu untuk kita seperti dulu. Sebenarnya dimanakah kekuatan kita? Mengapa rela dipermainkan...

Suatu ketika via bilang sama aku "er, cuma kita berempat yang belum bahagia. Masih aja hidup sama masalalu. Sedangkan mereka-mereka itu dengan mudahnya bisa gonta ganti pacar seperti gonta ganti baju"

"mungkin ada waktunya vi.."


Temanku, ada waktunya kita harus berani demi kebenaran, apa salahnya sedikit saja kita tidak 'mengikuti arus' demi merubah seseorang. Cinta itu bukan obsesi. Bukan keinginan untuk memiliki dia seutuhnya. Jika harus lepas, lepaskanlah. toh sekuat apapun kita bertahan, jika antara dua kutup magnet itu saling bertolak, tetap saja kita tidak akan bertemu pada satu titik yang sama. Walaupun kita mencoba menarik dia sekuat tenaga. Temukan dirimu sendiri, maka kamu akan menemukan setengah dari jiwamu yang pergi. Siapapun dia, dialah yang terbaik yang Allah pilihkan untuk kita.

Jangan menangis lagi ya (aku juga!). Aku ingin kamu seperti dulu yang menasehati aku. Bukan kamu sekarang. Aku gak suka kamu kayak gini. Kalaupun harus hancur, biar aku aja yang coba-coba main api. Kamu jangan ikut-ikutan. Kamu masih terlalu polos untuk itu...
Tetep semangat. aku pingin lihat kamu selalu senyum ;)

2 comments

dubidubidam | 30 Mei 2010 pukul 22.59

bener er...
lelaki yg ga pernah menghargai wanita sedikit pun apakah mash pantas untuk d hargai...
klu dia ga bisa menghargai wanita di sisinya sudah terlihat klu dia jg tak bs menghargai ibunya..
wanita bukan untuk di mainkan,wanita bukan untuk diinjak dan disakiti...

dan satu yg ku ambil dr mslh ini 'jgn mau di perbudak dengan yang namanya cinta'..

erliya rahmaa | 3 Juni 2010 pukul 07.46

ada kutipan dr film nihh...
'apa karena kita perempuan lalu kita dianggap salah?'
'apa perempuan baru bisa dihargai kalau dia cantik?'
biasa aja sih mungkin kata2na, tapi klo liat filmnya langsung maknanya dalem.
hahahaha...
ga jelas yaa!!

Posting Komentar